Manfaat
Katalog Dulu dan Kini
oleh
Ni Putu Heny
Meitriyanti, Nim:1612311003,
D3
Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas
Udayana
Abstrak
Peper ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan katalog serta penjajaran dari Katalog manual sampai dengan Katalog OPAC dalam penelusuran informasi di
perpustakaan dan juga memungkinkan pemakai
perpustakaan membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan
karakternya bentuk sastra atau topik. dan memungkinkan membantu pemakai perpustakaan menemukan sebuah buku yang diketahui
berdasarkan pengarangnya, judulnya, subjeknya karena katalog merupakan sumber
temu kembali informasi.
Kata Kunci : Pengertian Katalog, Sistem Katalog Manual, dan Sistem Katalog Kini
Kata Kunci : Pengertian Katalog, Sistem Katalog Manual, dan Sistem Katalog Kini
LATAR BELAKANG
Perpustakaan adalah sebuah
ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk
menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan
tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam perpustakaan memiliki
koleksi dalam bentuk elektronik seperti e-book,
CD-ROM, dan lain-lain. Sebagai penyedia informasi perpustakaan dituntut untuk
mampu melayani pemustaka dengan waktu
yang relatif cepat untuk memberikan kepuasan layanan bagi pemustaka. Dengan
memperhatikan jumlah koleksi di perpustakaan yang begitu banyak dan dengan
bentuk yang berbeda pula serta tuntutan dari pemustaka yang menginginkan
efisiensi waktu yang relatif cepat, maka perpustakaan membutuhkan suatu sistem
temu kembali informasi (retrieval system)
yang akan memudahkan para pemustaka dan juga pengelola informasi
(Pustakawan) dalam menemukan kembali informasi yang dibutuhkan. Sistem temu
kembali (retrieval system) tersebut salah satunya adalah dengan
menggunakan alat temu kembali (retrieval tool) yang berupa
katalog.
Katalog perpustakaan adalah daftar barang yang berada pada suatu
tempat, pada bahan pustaka yang ada didalam perpustakaan. Sebaliknya,
bibliografi adalah daftar bahan pustaka yang terkumpul dalam bidang tertentu,
tetapi tidak harus berada di satu tempat. Untuk menyampaikan kepada pemakai
bahan pustaka apa yang dimiliki perpustakaan, disediakan katalog yang mencatat
ciri masing-masing bahan pustaka yang diperlukan untuk mengindenfikasikannya
dan membedakan satu bahan pustaka dari yang lain.Untuk mencari kembali bahan
pustaka tertentu dalam koleksi perpustakaan, katalog merupakan alat pencari
yang terpenting. Akan sulit sekali, bahkan mustahil, untuk menggunakan
perpustakaan yang sedang besarnya tanpa ada katalog. Dapat dikatakan bahwa
katalog perpustakaan merupakan kunci untuk menemukan bahan pustaka dalam
koleksi perpustakaan.
Katalog
perpustakaan dari waktu ke waktu selalu mengalami inovasi dan perubahan.
Inovasi ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi para pemustaka dalam
menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan akurat.
Pembahasan
Pengertian
katalog Perpustakaan
Perpustakaan
sebagai suatu system informasi berfungsi menyimpan pengetahuan dalam berbagai
bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa, sehingga informasi yang diperlukan
dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Perpustakaan memerlukan katalog
adalah untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimilikinya. Untuk itu,
perpustakaan memerlukan suatu daftar yang berisikan informasi bibliografis dari
koleksi yang dimilikinya. Daftar tersebut biasanya disebut katalog perpustakaan.
Menurut
Hunter (dalam Hasugian, 2009) katalog adalah suatu
daftar dari, dan indeks ke, suatu koleksi buku dan bahan lainnya. Katalog memungkinkan
pengguna untuk menemukan suatu bahan pustaka yang tersedia dalam koleksi
perpustakaan tertentu. Katalog juga memungkinkan pengguna untuk mengetahui di
mana suatu bahan pustaka bisa ditemukan. Dengan demikian, katalog adalah suatu
sarana untuk menemubalikkan suatu bahan pustaka dari koleksi suatu perpustakaan.
Menurut Gates (dalam
Hasugian, 2009) katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang sistematis dari
buku dan bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan ,dengan informasi deskriptif
mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik, subjek, ciri
khas bahan dan tempatnya.
Dari
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa katalog perpustakaan adalah suatu
daftar yang mencantumkan nama pengarang, judul, impresum, kolasi, subjek, dan
cirri khas bahan yang disusun berdasarkan sistem tertentu yang menunjukkan
informasi tentang apa yang dimiliki oleh perpustakaan atau sebagai bukti
kekayaan yang dimilki perpustakaan, untuk disajikan kepada pemustaka sebagai
alat menemukan informasi yang dicarinya secara cepat dan akurat.
Secara umum katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang terurut
berisi informasi tertentu dari benda atau barang yang didaftar. Secara lebih
luas Pengertian katalog adalah secara sistematis dari buku dalam sebuah perpustakaan, atau dalam sebuah koleksi dengan
informasi deskriptif mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik,
subjek, ciri khas bahan dan tempatnya menurut abjad maupun urutan logika yang
lainnya. Pendapat ini menjelaskan apa yang menjadi entri dari suatu katalog.
Katalog memuat informasi deskriptif mengenai berbagai hal, seperti pengarang,
judul, penerbit dan sebagainya. Dengan perkataan lain, pada suatu katalog
dicacat sejumlah informasi bibliografis dari suatu dokumen atau bahan pustaka.
Tujuan katalog perpustakaan adalah untuk
menunjukkan dokumen (tercetak ataupun terekam) yang dimiliki oleh perpustakaan,
sehingga dapat diketahui seberapa banyak dan lengkapkah kekayaan yang dipunyai
oleh perpustakaan. Katalog perpustakaan berfungsi sebagai sarana temu kembali
informasi, sistem komunikasi, dan sebagai daftar inventaris koleksi di suatu
perpustakaan. Katalog perpustakaan berfungsi sebagai inventaris dokumen sebuah
perpustakaan sekaligus berfungsi sebagai sarana temu temu kembali informasi
(Sulistyo-Basuki, 1991).
Katalog berasal dari dalam
Bahasa Indonesia berasal dari kata Catalog
dalam Bahasa Belanda, serta Catalogue
dari Bahasa Inggris. Istilah katalog berasal dari frase Yunani Katalogos. Kata bermakna sarana atau menurut, sedangkan Logos memiliki berbagai
arti seperti kata, susunan, alasan dan nalar. Jadi katalog dari segi kata
bermakna sebuah karya dengaan isinya disusun menurut cara yang masuk akal.
Katalog Perpustakaan berasal sebagai daftar
naskah, disusun menurut format (folio, kuarto, dan lain-lainl) atau dalam susunan
abjad kasar oleh penulis. Bentuk katalog yang digunakan di perpustakaan
mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan katalog perpustakaan
nampak dari perubahan bentuk fisiknya. Katalog pertama muncul telah dikenal yang
digunakan paling umum dan sederhana yaitu katalog kartu(Horgan 1994,2), katalog
berbentuk buku (book catalog), katalog berbentuk kartu (card catalog), Katalog
berkas atau album ,katalog berbentuk mikro (microform catalog), katalog komputer
terpasang (online computer catalog 1992, 8).
Sistem Katalog Manual
Perpustakaan
secara manual merupakan sumper daya utama produk informasi yang sebagian besar
dalam bentuk tercetak. informasi dalam bentuk tercetak harus diolah sedemikian
rupa dengan prosedur yang yazim yang masih digunakan di perpustakaan manual. Misalkan
pembuatan katalog sebagai perwakilan buku, dan sistem klasifikasi yang
menghasilkan nomor panggilan sebagai alat penjajaran koleksi di rak koleksi. Oleh
sebab itu maka diperlukan sistem informasi,seperti menjajarkan katalog kartu
dalam laci katalog dan penjajaran koleksi di rak koleksi. Ada macam-macam
katalog manual sebagai berikut :
Katalog
kartu adalah bentuk katalog perpustakaa yang semua deskripsi bibliografinya
dicatat pada kartu berukuran 7.5 x 12.5 cm. Katalog kartu disusun secara
sistematis pada laci katalog. Katalog kartu masih banyak digunakan pada berbagai
jenis perpustakaan di Indonesia hingga saat ini. Keuntungan dari katalog kartu
ialah bersifat praktis, sehingga setiap kali penambahan buku baru diperpustakaan
tidak akan menimbulkan masalah, karena entri baru dapat disisipkan pada jajaran
kartu yang ada. Penggunaan katalog kartu tidak dipengaruhi faktor luar, misalnya
terputusnya aliran listrik, dan kemungkinan rusak sangat kecil terkecuali jika perpustakaan
terbakar. Kelemahannya ialah satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri
saja, sehingga pengguna sering harus antri menggunakannya, terutama bila melakukan
penelusuran melalui entri yang sama. Sulit menggunakannya jika berada pada
jumlah yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu sesuai urutan
indeksnya. Pada dasarnya Kartu Katalog perpustakaan dapat dibedakan atas tiga
macam yaitu : Katalog Pengarang, Katalog judul, dan Katalog Subjek.
1.
Katalog
Pengarang digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui nama
pengarangnya.susuan Katalog pengarang disusun sistematis berdasarkan nama
pengarang suatu karya didalam kabinet katalog. Melalui katalog pengarang dapat
diketahui nama tertentu telah menggasilkan karangan-karangan tertentu.
Contoh : katalog
pengarang

2.
Katalog
Judul digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul
bukunya.Katalog Judul disusun sistematis berdasarkan judul dalam kabinet
katalog.Melalui katalog judul dapat diketahui judul buku yang sama,yang
dikarang oleh pengarang yang berbeda. Contoh katalog judul

3.
Katalog
Subjek digunakan bila kita ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek
yang sama,biasanya seing digunakan dalam mengumpulkan bahan pustaka untuk
kepentingan pembuatan penelitian,makalah dsb. Yang membahas suatu subyek
tertentu. Melalui katalog subyek akan diketahui karya-karya yang dikarang oleh
pengarang dengan judul yang berbeda-beda tetapi memiliki pokok bahasan yang
sama. Contoh katalog subyek :

Setiap kartu
mempunyai fungsi penelusuran masing-masing.
Dalam
penjajaran katalog kartu di lemari, katalog disusun secara alfabetis berdasarkan
huruf demi huruf dan berdasarkan kata demi kata. Dalam perpustakaan sistem
penjajaran katalog sangat penting
dibutuhkan untuk membantu pemustaka dan pengelola perpustakaan dalam siklus penemuan
kembali informasi. Kemudian katalog kartu disusun di laci katalog berdasarkan
alfabetis mulai dari katalog pengarang, katalog judul,katalog subyek. Berikut ini
contoh penjajaran katalog di laci katalog berdasarkan alfabetis.

Katalog
berbentuk buku telah lama digunakan di perpustakaan, katalog tersebut sering
juga disebut katalog tercetak (printed catalog). Keuntungan dari katalog
berbentuk buku ialah dapat dicetak sesuai dengan kebutuhan, dapat diletakkan
pada berbagai tempat, dan mudah disebarluaskan ke perpustakaan lain. Entri pada
katalog berbentuk buku dapat ditemukan dengan cepat, mudah menyimpannya, mudah
menanganinya, bentuknya ringkas dan rapi. Kelemahan dari katalog berbentuk buku
ialah cepat usang atau ketinggalan jaman. Hal itu terjadi karena setiap kali
perpustakaan memperoleh buku baru, berarti katalog sebelumnya harus
diperbaharui kembali, atau setidak tidaknya membuat suplemen. Katalog
berbentuk buku ini tidak luwes. Biaya pembuatan katalog berbentuk buku
cenderung lebih mahal,dan cepat usang karena bentuk dan jumlah cantumannya
sering berubah. Maka
perpustakaan meninggalkannya dan kemudian secara bertahap beralih kebentuk
katalog yang lain, terutama katalog kartu.
Katalog berkas atau album dalam bahasa
Inggris disebut Sheaf
Catalogue merupakan kumpulan kartu yang dijilid menjadi satu mirip
buku atau album. Katalog ini dibuat dari kertas manila atau kertas biasa.
Katalog berkas ini terdiri dari beberapa lembar kertas biasa yang diikat
menjadi satu secara longgar saja. Ukuran setiap lembarannya biasanya 20 X10 cm.
Setiap satu ikatnya biasa berisi 500 sampai dengan 650 lembar yang setiap
lembarnya hanya berisi uraian satu buku.
Keuntungan dari katalog berkas atau album ini
yaitu: Mudah digunakan, Pengguna dapat menggunakan katalog yang berbeda-beda, Tambahan
entri dapat disisipkan dengan cara membongkar kartu yang ada. Kerugian dari
katalog berkas atau album disebut Sheaf
Catalogue sebagai berikut ini: Sekali kali ada penambahan harus
membongkar berkas, Cenderung mudah hilang karena bentuknya lebih kecil daripada
katalog buku.
Katalog
berbentuk mikro semakin terkenal sejalan dengan pengembangan computeroutput microform
(COM). COM dibuat pada salah satu bentuk microfilm atau microfiche.
Katalog dalam bentuk mikro lebih murah dibanding dengan katalog berbentuk
buku, dan terbukti bahwa biaya pemeliharaannya lebih murah dari padakatalog
kartu. Bentuknya ringkas dan mudah menyimpannya. Namun di sisi lain, banyak
pelanggan menemukan versi microfiche yang tidak menyenangkan digunakan
(Taylor 1992, 11).
Sistem Katalog
Kini
Dalam
perkembangan perpustakaan yang semakin pesat banyak perpustakaan memanfaatkan
kecanggigan komputer koleksi perpustakaan terekam pada database,dimana
pemustaka bisa akses melalui komputer yang disediakan. Database yang dapat
diakses baik lokal,regional maupun internasional. Bentuk katalog ini yang
paling fleksibel dan paling moder, penambahan,penyusutan atau perubahan
terhadap entri bahan pustaka dapat dilakukan setiap saat dan sangat cepat.
Sehingga hasilnya akan segera diketahui, yang paling menguntungkan bagi pemustaka,
karena mereka bisa mengakses dengan menggunakan akses point yang divariasikan.
Katalog
merupakan keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen, demikian pula
dengan katalog elektronik dari sistem perpustakaan yang terotomasi subsistem seperti
OPAC dan sirkulasi saling berinteraksi dalam menyediakan layanan automasi.
Sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan kunci keberhasilan pnerapan
automasi perpustakaan.
Katalog
komputer terpasang (online computer
catalog) sering disebut dengan Online Public Access Catalogue (OPAC), merupakan
sistem katalog perpustakaan yang menggunakan komputer. Pangkalan datanya
biasanya dirancang dan dibuat sendiri oleh perpustakaan dengan menggunakan
perangkat lunak komersial atau buatan sendiri. Katalog biasanya dirancang untuk
mempermudah pengguna sehingga tidak perlu bertanya dalam menggunakannya.
OPAC
adalah suatu sistem temu balik informasi berbasis komputer yang digunakan oleh
pengguna untuk menelusur koleksi suatu perpusakaan atau unit informasi lainnya.
Melalui OPAC,pengguna dimungkinkan juga dapat mengetahui lokasi atau tempat
penyimpananny. Melalui OPAC, pengguna bisa menelusuri dokumen yang dibutuhkan
dengan berbagai cara yang tidak mungkin dapat dilakukan pada katalog kartu atau
katalog manual lainnya,misalnya menelusur kata kunci ke semua ruas, menelusur menggunakan
operator Boolean,operator word adjacency dan sebagainnya. Sistem OPAC biasanya
menawarkan atau menyediakan akses yang luas kepada seluruh cantuman
bibliografi. Hasil penelusuran melalui sistem OPAC dapat ditampilkan secara
sistematis dan bervariasi.
OPAC
dapat diakses melalui terminal pada tempat yang berbeda dari dalam atau luar
gedung perpustakaan, melalui Local Area Networks (LAN), dan Wide,Area Network (WAN),
sedangkan pada katalog kartu dan katalog manual lainnya hal itu tidak mungkin
dilakukan. Pengguna yang berbeda, yang berada di dalam atau diluar gedung
perpustakaan dimungkinkan menggunakan sistem OPAC secara bersama, sedangkan
menelusur cantuman yang sama pada waktu yang bersamaan, Sedangkan bila
menggunakan katalog kartu, hal itu tidak mungkin dapat dilakukan. Kelemahan
penggunaan sistem OPAC ialah dipengaruhi faktor luar seperti terputusnya aliran
listrik.
Kesimpulan
Perpustakaan
sebagai suatu system informasi berfungsi menyimpan pengetahuan dalam berbagai
bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa, sehingga informasi yang diperlukan
dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Sebagai penyedia informasi
perpustakaan dituntut untuk mampu melayani pemustaka dengan waktu yang relatif cepat untuk
memberikan kepuasan layanan bagi pemustaka. Sistem temu kembali (retrieval
system) tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan alat temu kembali (retrieval
tool) yang berupa katalog. Katalog perpustakaan dari waktu ke waktu
selalu mengalami inovasi dan perubahan. Inovasi ini dimaksudkan untuk memberi
kemudahan bagi para pemustaka dalam menemukan informasi yang diperlukan secara
cepat dan akurat. Katalog
pertama muncul telah dikenal yang digunakan paling umum dan sederhana yaitu katalog kartu(Horgan 1994,2), katalog
berbentuk buku (book catalog), katalog berbentuk kartu (card catalog), Katalog berkas atau
album ,katalog
berbentuk mikro (microform catalog), katalog komputer terpasang (online
computer catalog 1992, 8). Perpustakaan secara manual merupakan sumper daya
utama produk informasi yang sebagian besar dalam bentuk tercetak. Pada dasarnya Kartu
Katalog perpustakaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu : Katalog Pengarang,
Katalog judul, dan Katalog Subjek. Dalam perpustakaan sistem penjajaran katalog
sangat penting dibutuhkan untuk membantu
pemustaka dan pengelola perpustakaan dalam siklus penemuan kembali informasi. Kemudian
katalog kartu disusun di laci katalog berdasarkan alfabetis.Dalam perkembangan
perpustakaan yang semakin pesat banyak perpustakaan memanfaatkan kecanggigan
komputer koleksi perpustakaan terekam pada database,dimana pemustaka bisa akses
melalui komputer yang disediakan dan dapat diakses baik lokal,regional maupun
internasional. Sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan kunci
keberhasilan pnerapan automasi perpustakaan. Katalog komputer terpasang (online computer catalog) sering
disebut dengan Online Public
Access Catalogue (OPAC), merupakan sistem katalog perpustakaan yang
menggunakan komputer. OPAC dapat diakses melalui terminal pada tempat yang
berbeda dari dalam atau luar gedung perpustakaan, melalui Local Area Networks
(LAN), dan Wide,Area Network (WAN).
Saran
Untuk mendapat dokumen yang lebih relevan pada waktu
penelusuran, maka form-form penginputan data akan lebih baik dilengkapi semua
terutama dalam form subjek. Dan Agar OPAC berjalan berjalan sesuai dengan
fungsinya, lebih diperhatikan tentang keberadaan OPAC yang terkoneksi
dengan internet supaya tidak mengakses hal-hal lain terutama facebook.
Daftar pustaka
novian.(2011,November).KATALOG
PERPUSTAKAAN Dari Katalog Manual Sampai Katalog Online (OPAC). Diakses 12
Februari 2017
Kapriko Amanda. (2016,september). Perkembangan
Teknologi Informasi dan Katalog Perpustakaan dari Katalog Cetak ke OPAC.
Diakses 12 Februari 2017
Doniprisma.(2012, june).Katalog
Perpustakaan.Diakses 12 Februari 2017 https://donyprisma.wordpress.com/2012/06/30/katalog-perpustakaan/
Sugandi.(2011,
desember).Katalog Kartu. Diakses 12
Februari 2017 http://sungadi.staff.uii.ac.id/2011/12/28/katalog-kartu/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar