Selasa, 14 Februari 2017

katalogisasi sederhana dan praktek " Manfaat Katalogisasi Dulu & Kini



Manfaat Katalog Dulu dan Kini
oleh
Ni Putu Heny Meitriyanti, Nim:1612311003,
D3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Udayana



Abstrak

Peper ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan  katalog serta penjajaran  dari Katalog manual sampai dengan  Katalog OPAC dalam penelusuran informasi di perpustakaan dan  juga memungkinkan pemakai perpustakaan membantu dalam pemilihan buku  berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya bentuk sastra atau topik. dan  memungkinkan membantu pemakai perpustakaan  menemukan sebuah buku yang diketahui berdasarkan pengarangnya, judulnya, subjeknya karena katalog merupakan sumber temu kembali informasi. 
Kata Kunci : Pengertian Katalog, Sistem Katalog Manual, dan Sistem Katalog Kini


LATAR BELAKANG     

Perpustakaan adalah sebuah ruangan, bagian sebuah gedung, ataupun gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk digunakan pembaca, bukan untuk dijual. Dalam perpustakaan memiliki koleksi dalam bentuk elektronik seperti e-book, CD-ROM, dan lain-lain. Sebagai penyedia informasi perpustakaan dituntut untuk mampu melayani pemustaka  dengan waktu yang relatif cepat untuk memberikan kepuasan layanan bagi pemustaka. Dengan memperhatikan jumlah koleksi di perpustakaan yang begitu banyak dan dengan bentuk yang berbeda pula serta tuntutan dari pemustaka yang menginginkan efisiensi waktu yang relatif cepat, maka perpustakaan membutuhkan suatu sistem temu kembali informasi (retrieval system) yang akan memudahkan para pemustaka dan juga pengelola informasi (Pustakawan) dalam menemukan kembali informasi yang dibutuhkan. Sistem temu kembali (retrieval system) tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan alat temu kembali (retrieval tool) yang berupa katalog.
Katalog perpustakaan  adalah daftar barang yang berada pada suatu tempat, pada bahan pustaka yang ada didalam perpustakaan. Sebaliknya, bibliografi adalah daftar bahan pustaka yang terkumpul dalam bidang tertentu, tetapi tidak harus berada di satu tempat. Untuk menyampaikan kepada pemakai bahan pustaka apa yang dimiliki perpustakaan, disediakan katalog yang mencatat ciri masing-masing bahan pustaka yang diperlukan untuk mengindenfikasikannya dan membedakan satu bahan pustaka dari yang lain.Untuk mencari kembali bahan pustaka tertentu dalam koleksi perpustakaan, katalog merupakan alat pencari yang terpenting. Akan sulit sekali, bahkan mustahil, untuk menggunakan perpustakaan yang sedang besarnya tanpa ada katalog. Dapat dikatakan bahwa katalog perpustakaan merupakan kunci untuk menemukan bahan pustaka dalam koleksi perpustakaan.
            Katalog perpustakaan dari waktu ke waktu selalu mengalami inovasi dan perubahan. Inovasi ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi para pemustaka dalam menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan akurat.

Pembahasan
Pengertian katalog Perpustakaan
Perpustakaan sebagai suatu system informasi berfungsi menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa, sehingga informasi yang diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Perpustakaan memerlukan katalog adalah untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimilikinya. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu daftar yang berisikan informasi bibliografis dari koleksi yang dimilikinya. Daftar tersebut biasanya disebut katalog perpustakaan.
Menurut Hunter (dalam Hasugian, 2009) katalog adalah suatu daftar dari, dan indeks ke, suatu koleksi buku dan bahan lainnya. Katalog memungkinkan pengguna untuk menemukan suatu bahan pustaka yang tersedia dalam koleksi perpustakaan tertentu. Katalog juga memungkinkan pengguna untuk mengetahui di mana suatu bahan pustaka bisa ditemukan. Dengan demikian, katalog adalah suatu sarana untuk menemubalikkan suatu bahan pustaka dari koleksi suatu perpustakaan.
Menurut Gates (dalam Hasugian, 2009) katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang sistematis dari buku dan bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan ,dengan informasi deskriptif mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik, subjek, ciri khas bahan dan tempatnya.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang mencantumkan nama pengarang, judul, impresum, kolasi, subjek, dan cirri khas bahan yang disusun berdasarkan sistem tertentu yang menunjukkan informasi tentang apa yang dimiliki oleh perpustakaan atau sebagai bukti kekayaan yang dimilki perpustakaan, untuk disajikan kepada pemustaka sebagai alat menemukan informasi yang dicarinya secara cepat dan akurat.
Secara umum katalog perpustakaan adalah suatu daftar yang terurut berisi informasi tertentu dari benda atau barang yang didaftar. Secara lebih luas Pengertian katalog adalah secara sistematis dari buku dalam sebuah  perpustakaan, atau dalam sebuah koleksi dengan informasi deskriptif mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk fisik, subjek, ciri khas bahan dan tempatnya menurut abjad maupun urutan logika yang lainnya. Pendapat ini menjelaskan apa yang menjadi entri dari suatu katalog. Katalog memuat informasi deskriptif mengenai berbagai hal, seperti pengarang, judul, penerbit dan sebagainya. Dengan perkataan lain,  pada suatu katalog dicacat sejumlah informasi bibliografis dari suatu dokumen atau bahan pustaka.
Tujuan katalog perpustakaan adalah untuk menunjukkan dokumen (tercetak ataupun terekam) yang dimiliki oleh perpustakaan, sehingga dapat diketahui seberapa banyak dan lengkapkah kekayaan yang dipunyai oleh perpustakaan. Katalog perpustakaan berfungsi sebagai sarana temu kembali informasi, sistem komunikasi, dan sebagai daftar inventaris koleksi di suatu perpustakaan. Katalog perpustakaan berfungsi sebagai inventaris dokumen sebuah perpustakaan sekaligus berfungsi sebagai sarana temu temu kembali informasi (Sulistyo-Basuki, 1991).
Katalog berasal dari dalam Bahasa Indonesia berasal dari kata Catalog dalam Bahasa Belanda, serta Catalogue dari Bahasa Inggris. Istilah katalog berasal dari frase Yunani Katalogos. Kata bermakna sarana atau menurut, sedangkan Logos memiliki berbagai arti seperti kata, susunan, alasan dan nalar. Jadi katalog dari segi kata bermakna sebuah karya dengaan isinya disusun menurut cara yang masuk akal.
 Katalog Perpustakaan berasal sebagai daftar naskah, disusun menurut format (folio, kuarto, dan lain-lainl) atau dalam susunan abjad kasar oleh penulis. Bentuk katalog yang digunakan di perpustakaan mengalami perkembangan dari masa ke masa. Perkembangan katalog perpustakaan nampak dari perubahan bentuk fisiknya. Katalog pertama muncul telah dikenal yang digunakan paling umum dan sederhana  yaitu katalog kartu(Horgan 1994,2), katalog berbentuk buku (book catalog), katalog berbentuk kartu (card catalog), Katalog berkas atau album ,katalog berbentuk mikro (microform catalog), katalog komputer terpasang (online computer catalog 1992, 8).
Sistem Katalog Manual
Perpustakaan secara manual merupakan sumper daya utama produk informasi yang sebagian besar dalam bentuk tercetak. informasi dalam bentuk tercetak harus diolah sedemikian rupa dengan prosedur yang yazim yang masih digunakan di perpustakaan manual. Misalkan pembuatan katalog sebagai perwakilan buku, dan sistem klasifikasi yang menghasilkan nomor panggilan sebagai alat penjajaran koleksi di rak koleksi. Oleh sebab itu maka diperlukan sistem informasi,seperti menjajarkan katalog kartu dalam laci katalog dan penjajaran koleksi di rak koleksi. Ada macam-macam katalog manual sebagai berikut :
Katalog kartu adalah bentuk katalog perpustakaa yang semua deskripsi bibliografinya dicatat pada kartu berukuran 7.5 x 12.5 cm. Katalog kartu disusun secara sistematis pada laci katalog. Katalog kartu masih banyak digunakan pada berbagai jenis perpustakaan di Indonesia hingga saat ini. Keuntungan dari katalog kartu ialah bersifat praktis, sehingga setiap kali penambahan buku baru diperpustakaan tidak akan menimbulkan masalah, karena entri baru dapat disisipkan pada jajaran kartu yang ada. Penggunaan katalog kartu tidak dipengaruhi faktor luar, misalnya terputusnya aliran listrik, dan kemungkinan rusak sangat kecil terkecuali jika perpustakaan terbakar. Kelemahannya ialah satu laci katalog hanya menyimpan satu jenis entri saja, sehingga pengguna sering harus antri menggunakannya, terutama bila melakukan penelusuran melalui entri yang sama. Sulit menggunakannya jika berada pada jumlah yang besar, karena harus memilah-milah jajaran kartu sesuai urutan indeksnya. Pada dasarnya Kartu Katalog perpustakaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu : Katalog Pengarang, Katalog judul, dan Katalog Subjek.



1.     Katalog Pengarang digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui nama pengarangnya.susuan Katalog pengarang disusun sistematis berdasarkan nama pengarang suatu karya didalam kabinet katalog. Melalui katalog pengarang dapat diketahui nama tertentu telah menggasilkan karangan-karangan tertentu.



Contoh : katalog pengarang










2.     Katalog Judul digunakan jika buku yang akan kita cari hanya diketahui judul bukunya.Katalog Judul disusun sistematis berdasarkan judul dalam kabinet katalog.Melalui katalog judul dapat diketahui judul buku yang sama,yang dikarang oleh pengarang yang berbeda. Contoh katalog judul

3.     Katalog Subjek digunakan bila kita ingin mengetahui berbagai buku yang membahas subyek yang sama,biasanya seing digunakan dalam mengumpulkan bahan pustaka untuk kepentingan pembuatan penelitian,makalah dsb. Yang membahas suatu subyek tertentu. Melalui katalog subyek akan diketahui karya-karya yang dikarang oleh pengarang dengan judul yang berbeda-beda tetapi memiliki pokok bahasan yang sama. Contoh katalog subyek :










Setiap kartu mempunyai fungsi penelusuran masing-masing.
Dalam penjajaran katalog kartu di lemari, katalog disusun secara alfabetis berdasarkan huruf demi huruf dan berdasarkan kata demi kata. Dalam perpustakaan sistem penjajaran katalog sangat  penting dibutuhkan untuk membantu pemustaka dan pengelola perpustakaan dalam siklus penemuan kembali informasi. Kemudian katalog kartu disusun di laci katalog berdasarkan alfabetis mulai dari katalog pengarang, katalog judul,katalog subyek. Berikut ini contoh penjajaran katalog di laci katalog berdasarkan alfabetis.

Katalog berbentuk buku telah lama digunakan di perpustakaan, katalog tersebut sering juga disebut katalog tercetak (printed catalog). Keuntungan dari katalog berbentuk buku ialah dapat dicetak sesuai dengan kebutuhan, dapat diletakkan pada berbagai tempat, dan mudah disebarluaskan ke perpustakaan lain. Entri pada katalog berbentuk buku dapat ditemukan dengan cepat, mudah menyimpannya, mudah menanganinya, bentuknya ringkas dan rapi. Kelemahan dari katalog berbentuk buku ialah cepat usang atau ketinggalan jaman. Hal itu terjadi karena setiap kali perpustakaan memperoleh buku baru, berarti katalog sebelumnya harus diperbaharui kembali, atau setidak tidaknya membuat suplemen. Katalog berbentuk buku ini tidak luwes. Biaya pembuatan katalog berbentuk buku cenderung lebih mahal,dan cepat usang karena bentuk dan jumlah cantumannya sering berubah.  Maka perpustakaan meninggalkannya dan kemudian secara bertahap beralih kebentuk katalog yang lain, terutama katalog kartu.
Katalog berkas atau album dalam bahasa Inggris disebut Sheaf Catalogue merupakan kumpulan kartu yang dijilid menjadi satu mirip buku atau album. Katalog ini dibuat dari kertas manila atau kertas biasa. Katalog berkas ini terdiri dari beberapa lembar kertas biasa yang diikat menjadi satu secara longgar saja. Ukuran setiap lembarannya biasanya 20 X10 cm. Setiap satu ikatnya biasa berisi 500 sampai dengan 650 lembar yang setiap lembarnya hanya berisi uraian satu buku.
Keuntungan dari katalog berkas atau album ini yaitu: Mudah digunakan, Pengguna dapat menggunakan katalog yang berbeda-beda, Tambahan entri dapat disisipkan dengan cara membongkar kartu yang ada. Kerugian dari katalog berkas atau album disebut Sheaf Catalogue sebagai berikut ini: Sekali kali ada penambahan harus membongkar berkas, Cenderung mudah hilang karena bentuknya lebih kecil daripada katalog buku.
Katalog berbentuk mikro semakin terkenal sejalan dengan pengembangan computeroutput microform (COM). COM dibuat pada salah satu bentuk microfilm atau microfiche. Katalog dalam bentuk mikro lebih murah dibanding dengan katalog berbentuk buku, dan terbukti bahwa biaya pemeliharaannya lebih murah dari padakatalog kartu. Bentuknya ringkas dan mudah menyimpannya. Namun di sisi lain, banyak pelanggan menemukan versi microfiche yang tidak menyenangkan digunakan (Taylor 1992, 11).


            Sistem Katalog Kini
Dalam perkembangan perpustakaan yang semakin pesat banyak perpustakaan memanfaatkan kecanggigan komputer koleksi perpustakaan terekam pada database,dimana pemustaka bisa akses melalui komputer yang disediakan. Database yang dapat diakses baik lokal,regional maupun internasional. Bentuk katalog ini yang paling fleksibel dan paling moder, penambahan,penyusutan atau perubahan terhadap entri bahan pustaka dapat dilakukan setiap saat dan sangat cepat. Sehingga hasilnya akan segera diketahui,  yang paling menguntungkan bagi pemustaka, karena mereka bisa mengakses dengan menggunakan akses point yang divariasikan.

            Katalog merupakan keterangan singkat atau wakil dari suatu dokumen, demikian pula dengan katalog elektronik dari sistem perpustakaan yang terotomasi subsistem seperti OPAC dan sirkulasi saling berinteraksi dalam menyediakan layanan automasi. Sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan kunci keberhasilan pnerapan automasi perpustakaan.

Katalog komputer terpasang (online computer catalog) sering disebut dengan Online Public Access Catalogue (OPAC), merupakan sistem katalog perpustakaan yang menggunakan komputer. Pangkalan datanya biasanya dirancang dan dibuat sendiri oleh perpustakaan dengan menggunakan perangkat lunak komersial atau buatan sendiri. Katalog biasanya dirancang untuk mempermudah pengguna sehingga tidak perlu bertanya dalam menggunakannya.

OPAC adalah suatu sistem temu balik informasi berbasis komputer yang digunakan oleh pengguna untuk menelusur koleksi suatu perpusakaan atau unit informasi lainnya. Melalui OPAC,pengguna dimungkinkan juga dapat mengetahui lokasi atau tempat penyimpananny. Melalui OPAC, pengguna bisa menelusuri dokumen yang dibutuhkan dengan berbagai cara yang tidak mungkin dapat dilakukan pada katalog kartu atau katalog manual lainnya,misalnya menelusur kata kunci ke semua ruas, menelusur menggunakan operator Boolean,operator word adjacency dan sebagainnya. Sistem OPAC biasanya menawarkan atau menyediakan akses yang luas kepada seluruh cantuman bibliografi. Hasil penelusuran melalui sistem OPAC dapat ditampilkan secara sistematis dan bervariasi.

OPAC dapat diakses melalui terminal pada tempat yang berbeda dari dalam atau luar gedung perpustakaan, melalui Local Area Networks (LAN), dan Wide,Area Network (WAN), sedangkan pada katalog kartu dan katalog manual lainnya hal itu tidak mungkin dilakukan. Pengguna yang berbeda, yang berada di dalam atau diluar gedung perpustakaan dimungkinkan menggunakan sistem OPAC secara bersama, sedangkan menelusur cantuman yang sama pada waktu yang bersamaan, Sedangkan bila menggunakan katalog kartu, hal itu tidak mungkin dapat dilakukan. Kelemahan penggunaan sistem OPAC ialah dipengaruhi faktor luar seperti terputusnya aliran listrik.



Kesimpulan
Perpustakaan sebagai suatu system informasi berfungsi menyimpan pengetahuan dalam berbagai bentuk serta pengaturannya sedemikian rupa, sehingga informasi yang diperlukan dapat ditemukan kembali dengan cepat dan tepat. Sebagai penyedia informasi perpustakaan dituntut untuk mampu melayani pemustaka  dengan waktu yang relatif cepat untuk memberikan kepuasan layanan bagi pemustaka. Sistem temu kembali (retrieval system) tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan alat temu kembali (retrieval tool) yang berupa katalog. Katalog perpustakaan dari waktu ke waktu selalu mengalami inovasi dan perubahan. Inovasi ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi para pemustaka dalam menemukan informasi yang diperlukan secara cepat dan akurat. Katalog pertama muncul telah dikenal yang digunakan paling umum dan sederhana  yaitu katalog kartu(Horgan 1994,2), katalog berbentuk buku (book catalog), katalog berbentuk kartu (card catalog), Katalog berkas atau album ,katalog berbentuk mikro (microform catalog), katalog komputer terpasang (online computer catalog 1992, 8). Perpustakaan secara manual merupakan sumper daya utama produk informasi yang sebagian besar dalam bentuk tercetak. Pada dasarnya Kartu Katalog perpustakaan dapat dibedakan atas tiga macam yaitu : Katalog Pengarang, Katalog judul, dan Katalog Subjek. Dalam perpustakaan sistem penjajaran katalog sangat  penting dibutuhkan untuk membantu pemustaka dan pengelola perpustakaan dalam siklus penemuan kembali informasi. Kemudian katalog kartu disusun di laci katalog berdasarkan alfabetis.Dalam perkembangan perpustakaan yang semakin pesat banyak perpustakaan memanfaatkan kecanggigan komputer koleksi perpustakaan terekam pada database,dimana pemustaka bisa akses melalui komputer yang disediakan dan dapat diakses baik lokal,regional maupun internasional. Sistem katalog yang dirancang dengan baik merupakan kunci keberhasilan pnerapan automasi perpustakaan. Katalog komputer terpasang (online computer catalog) sering disebut dengan Online Public Access Catalogue (OPAC), merupakan sistem katalog perpustakaan yang menggunakan komputer. OPAC dapat diakses melalui terminal pada tempat yang berbeda dari dalam atau luar gedung perpustakaan, melalui Local Area Networks (LAN), dan Wide,Area Network (WAN).

Saran
Untuk mendapat dokumen yang lebih relevan pada waktu penelusuran, maka form-form penginputan data akan lebih baik dilengkapi semua terutama dalam form subjek. Dan Agar OPAC berjalan berjalan sesuai dengan fungsinya,  lebih diperhatikan tentang keberadaan OPAC yang terkoneksi dengan internet supaya tidak mengakses hal-hal lain terutama facebook.


Daftar pustaka
novian.(2011,November).KATALOG PERPUSTAKAAN Dari Katalog Manual Sampai Katalog Online (OPAC). Diakses 12 Februari 2017
Kapriko Amanda. (2016,september). Perkembangan Teknologi Informasi dan Katalog Perpustakaan dari Katalog Cetak ke OPAC. Diakses 12 Februari 2017
Doniprisma.(2012, june).Katalog Perpustakaan.Diakses 12 Februari 2017 https://donyprisma.wordpress.com/2012/06/30/katalog-perpustakaan/
Sugandi.(2011, desember).Katalog Kartu. Diakses 12 Februari 2017 http://sungadi.staff.uii.ac.id/2011/12/28/katalog-kartu/        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar