Sejarah Perkembangan Klasifikasi Secara Umum
“Klasifikasi Dalam Ilmu Pengetahuan Umum”
Oleh:
Ni Putu
Heny Meitriyanti , Nim 1612311003,
D3
Perpustakaa , Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Udayana
Abstrak
Tujuan dari tugas ini adalah untuk
mengelompokkan bahan pustaka yang ada pada perpustakaan dengan sistem tertentu
sehingga mudah ditemukan dan dikembalikan pada tempat penyimpanan. Dengan
menggasilkan urutan yang berguna atau susunan bahan pustaka yang berguna bagi
staf perpustakaan maupun pemakai perpustakaan. Jadi penempatan yang tepat bila
bahan pustaka diperlukan pemakai, pustaka yang diinginkan mudah ditemukan serta
mudah dikembalikan sesuai dengan sistem klasifikasi.
Kata
Kunci : Pengertian Sistem Klasifikasi, dan Sejarah Perkembangan Klasifikasi
Latar Belakang
Kegiatan klasifikasi merupakan
bagian dari bidang pelayanan teknis pada perpustakaan yaitu pengolaan. Benda-benda yang
diklasifikasikan adalah bahan perpustakaan yang merupakan koleksi perpustakaan.
Koleksi tersebut harus dapat didayagunakan semaksimal mungkin agar perpustakaan
dapat menjalankan peranannya dengan baik. Klasifikasi berasal dari kata Latin
"classis". Klasifikasi adalah proses pengelompokan, artinya
mengumpulkan benda/entitas yang sama serta memisahkan benda/entitas yang
tidak sama. Secara umum klasifikasi dapat diartikan adalah memilah suatu
barang,koleksi yang sejenis kemudian diatur dan disusun berdasar jenis
tersebut, pekerjaan dari klasifikasi ini sebenarnya sudah banyak dan umum
dilakukan oleh lapisan masyarakat.
Dalam kehidupan
sehari-hari sesungguhnya pekerjaan klasifikasi telah banyak dilakukan orang.
Kalau kita di pasar atau bekerja di pusat perbelanjaan lain pasti kita akan
mendapati banyak karyawan akan melakukan proses klasifikasi ini,misalnya kita
dapat memperhatikan bagaimana para pedagang memilah dan memisahkan barang yang
sejenis dan memiliki harga yang sama, juga memilah dan memisahkan ukuran besar
atau kecilnya,merek dan sebagainya. Perhatikan juga penjual buah yang
memisahkan buah yang sejenis semisal jeruk dipisahkan dari apel, dipisahkan
pula dengan salak, semangka atau buah yang lainnya. Atau juga dalam rumah
tangga,seorang ibu memisahkan antara piring,gelas,sendok di dalam rak,tidak
disatukan dalam satu tempat, melainkan dikelompokkan menurut jenisnya. Dengan
adanya koleksi yang ada di perpustakaan buku- buku yang yang sejenis akan di
kelompokkan dengan buku yang sejenis sehingga koleksi Bahan Pustaka yang ada
diperpustakaan akan tampak rapi dan mudah di cari apabila dikelompokkan menurut
sistem tertentu. Pengelompokkan dapat saja berdasarkan pada jenis, ukuran (
tinggi, pendek, besar kecil ) warna abjad judul dan abjad pengarang, namun
sebagian besar perpustakaan menggunakan sistem pengelompokan koleksi
berdasarkan subjek. Ilustrasi kecil di atas bisa menjadi titik awal kita
memahami klasifikasi, yang dapat kita asumsikan sebagai cara untuk mempermudah
dalam kegiatan pencariannya ketika barang itu akan digunakan. Dalam bidang
perpustakaan berbagai jenis bahan pustaka dikumpulkan,baik melalui pembelian,hadiah
ataupun tukar-menukar dapat dimanfaatkan diolah untuk disajikan
(diatur/di-shelving) di rak secara sistematis. Tujuannya ialah agar semua jenis
bahan pustaka itu dapat didayagunakan semaksimal mungkin oleh pemakai atau
pengguna. Untuk itu,kegiatan klasifikasi menjadi kebutuhan bagi perpustakaan.
Klasifikasi di perpustakaan juga dimaksudkan untuk memudahkan masyarakat
pemakai dalam memilih dan mendapatkan buku atau bahan pustaka yang diperlukan
secara cepat dan tepat. Untuk setiap buku yang dimiliki perpustakaan harus
melalui proses klasifikasi sebelum dilayankan kepada masyarakat. Untuk melakukan
proses klasifikasi di perpustakaan sudah ada cara-cara tertentu yang merupakan
hasil kesepakatan secara nasional maupun internasional. Pengolahan bahan
perpustakaan ini mencakup kegiatan: intentarisasi, klasifikasi dan katalogisasi.
Namun dalam peper ini,hanya akan dibahas mengenai sejarah dan perkembangan klasifikasi secara umum sejajar dengan
sistem pemikiran manusia,dimana ilmu pengetahuan ditempatkan pada posisi yang
saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pengertian Sistem Klasifikasi
Secara Etimologi, Klasifikasi berasal dari
bahasa inggris dari kata “classification” dan kata ini berasal dari kata “to
classy” yang berarti proses pengelompokkan atau mengumpulkan benda/ entitas
yang sama serta memisahkan benda/entitas
yang tidak sama. Jika memperhatikan pengelompokkan barang yang dilakukan para
pedagang atau ibu rumah tangga pada ilustrasi di atas, kita dapat menyimpulkan
bahwa klasifikasi adalah pengelompokkan barang-barang atau objek berdasarkan
tingkat persamaanya. Dengan demikian, klasifikasi merupakan kegiatan pemisahan
benda-benda atau objek lain berdasarkan tingkat perbedaannya . Fungsi
klasifikasi ini adalah untuk mempermudahkan kita dalam penelusuran terhadap
benda-benda yang ingin kita peroleh secara cepat dan tepat. Adapun benda-benda
yang dapat kita klasifikasikan di perpustakaan adalah bahan pustaka yang
merupakan koleksi perpustakaan. Bahan-bahan pustaka memiliki beberapa ciri,
misalnya nama pengarang, bentuk fisik, tahun terbit, subjek ukura besar atau
kecilnya, warna kulit atau sampulnya, dan lain-lain. Setiap dokumen dapat
dikelompokkan pada setiap ciri tersebut. Secara umum klasifikasi dapat terbagi
menjadi dua jenis yaitu :
a.
Klasifikasi
artifisial (artificial classification),yaitu klasifikasi bahan pustaka bedasarkan
sifat-sifat yang secara kebetulan ada pada bahan pustaka tersebut. Misalnya,
bahan pustaka berdasarkan warna kulit buku : buku yang berwarna biru
dikelompokkan dengan warna biru,warna merah dengan merah dan sebagainya. Atau
mungkin bahan pustaka yang dikelompokkan dengan berdasarkan tinggi bukunya :
buku yang tingginya 20 cm dikelompokkan dengan buku 20 cm, 25 cm dengan 25 cm
dan seterusnya. Pengelompokkan semacam ini hanya baik untuk buku-bku tertentu,
seperti, skripsi. Sementara untuk buku-buku umum,pengelompokkan ini tidak
efektif digunakan, pada saat perkembangan modern sekarang ini.
b.
Klasifikasi
fundamental (fundamental classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka
berdasarkan isi atau subjek buku,yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka
meskipun kulitnya berganti-ganti atau formatnya diubah
.
Sebagai sarana
pengaturan bahan pustaka di rak, klasifikasi mempunyai dua tujuan yaitu:
1)
Membantu
pemakai mengidentikkan dan melokalisasi sebuah bahan pustaka berdasarkan nomor
panggil, dan
2)
Mengelompokkan
semua bahan pustaka sejenis menjadi satu. Dengan kata lain, tujuan utama
klasifikasi di perpustakaan adalah mempermudah dalam temu kembali informasi
(bahan pustaka) yang dimiliki perpustakaan.
Sejarah
Perkembangan Klasifikasi
Dalam sejarah
klasifikasi,berbagai klasifikasi perpustakaan telah digunakan. Pada Zaman Callimachus
ketika menjadi pustakawan Perpustakaan Alexandria (tahun 1990 mulai dipugar
kembali oleh pemerintahan Mesir) menggunakan pinnakes artinya katalog
berdasarkan lokasi subjek bahan pustaka. Sistem pengembangan klasifikasi ini
bermacam-macam antaralain : Dewey Decimal Classification (DDC), Universal
Decimal Classification (UDC),serta Library of Congress Classification (LCC).
Sejarah singkat DDC (Dewey Decimal Classification)
Dewey Decimal Classification (DDC)
merupakan sistem klasifikasi perpustakaan hasil karya Melvil Dewey (1851-1931).
Dewey telah merintis sistem klasifikasi ini ketika ia masih menjadi mahasiswa dan
bekerja sebagai pustakawan di Amherst College, Massachusetts di sebuah negara
bagian Amerika serikat. Karena tuntutan keadaan, terutama belum adanya sistem
guna menata buku-buku yang dimiliki perpustakaan, Dewey berusaha keras
menciptakan sistem tersebut. Pada tahun 1876, Dewey dapat menerbitkan edisi
pertama dengan judul “Classification and Sunject Index for Cataloguing, and
Arranging the Books and Pamphlest of Library”. Edisi pertama ini hanya 42
halaman dan terdiri dari 12 halaman pendahuluan, 12 halaman bagan,dan 18
halaman indeks.
Pada edisi-edisi selanjutnya, DDC terus
mengalami penyempurnaan dengan memasukkan subjek-subjek yang belum tercakup
selaras dengan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Saat ini telah terbit Edisi XXII tahun 2003 terdiri
dari 4 jilid Introduction, schedulu 000-599, scedule 600-99 dan Index Relatif,
setebal lebih dari 3.000 halaman. Di samping edisi lengkap DDC juga menerbitkan
edisi ringkas yang dapat digunakan oleh perpustakaan-perpustakaan yang tidak
begitu besar dan bersifat umum. Saat ini DDC tekah diterbitkan dalam bentuk
terjemahan dalam berbagai bahasa, termasuk dalam bahasa Indonesia dan sangat
dikenal di dunia perpustakaan. Banyak sistem klasifikasi perpustakaan yang
dibuat tapi tidak ada yang mampu bertahan selama DDC. DDD telah mampu bertahan
kurang lebih satu abad sejak diterbitkannya edisi pertama hingga sekarang.
Keunggulan sistem klasifikasi ini adalah sistematik,universal,fleksibel,
lengkap dan siap pakai (enumerated, di samping adanya suatu badan yang
mengawasi perkembangannya dan terus mengadakan peninjauan ulang untuk
penyempurnaan edisi-edisi selanjutnya. Badan tersebut adalah The Lake Paced
Foundation dan The Library of Congress di Amerika Serikat (kaelani2006).
Disamping keberadaannya yang enumerated, DDC juga memungkinkan untuk pembentukkan
notasi yang belum tercantum dalam bagan, baik dengan menggunakan tabel-tabel
tambahan maupun mengikuti petunjuk yang ada dalam bagan. Adapun kelemahan DDC
yang terletak pada kesan terlalu American centris dan kurang memberi perhatian
pada bidang-bidang di luar Amerika dan Eropa Barat seperti bidang
agama,manajemen pemerintahan,dan bahasa-bahasa.
Sejarah UDC Universal Decimal Classification
UDC
merupakan bagan klasifikasi seluruh ilmu pengetahuan manusia. Ia dapat
digunakan untuk menggelompokkan ilmu pengetahuan terekam,katalog,indeks,dan
karya lain yang berwujud literatur, baik yang tercetak maupun yang bukan
tercetak. Ia memungkinkan dapat dengan menyusun dengan cara tertentu subjek
khusus secara bersama-sama serta semua informasi dengan cepat dapat ditempatkan
secara tepat dan cepat,termasuk juga dalam penelusurannya. UDC dikembangkan
oleh bibliografer Belgia yang bernama Paul Otlet dan Henri ia Fontaine pada
akhir abad ke-1. Klasifikasi ini juga didasari atas DDC, tetapi menggunakan
tanda untuk mengidentifikasi aspek-aspek khusus dari suatu subjek dan hubungan
antar subjek. UDC merupakan model
klasifikasi khusus yang sangat cocok untuk digunakan oleh para ahli di
bidang-bidang tertentu secara mendalam. Hubungan-hubungan antar subjek yang
khusus dimungkinkan juga dikembangkan melalui penerapan sistem klasifikasi UDC
ini, sehingga dengan demikian penerapannya diharapkan menjadi semakin
berkembang, meluas sesuai dengan beragamnya bidang minat para ahli
.
Universal
Decimal Classification merupakan skema klasifikasi yang bisa diterapkan dalam
seluruh bidang ilmu pengetahuan atau perwakilan pengetahuan. DDC ini menawarkan
suatu struktur yang logis untuk mengindeks dan mewakili konsep, informasi atau
pengetahuan terekam dalam bentuk apapun atau disimpan dalam jenis media.
Pengetahuan dibagi menjadi 10 kelas,yang tiap kelas dibagi lagi menjadi bagian
yang terperinci. Strukur Klasifikasi ini merefleksikasikan disiplin ilmu yang
tradisional yang sudah familiar tetapi harus selalu dilakukan kontrol untuk menjaga
perkembangan pengetahuan.
UDC
atau klasifikasi Persepuluhan Universal merupakan perluasan dari klasifikasi
DDC, klasifikasi ini didesain untuk melakukan pengindeksan subjek tentang semua
cabang kepustakaan,dengan mengkususkan kelas menggunakan notasi persepuluhan.
UDC terbit pertama kali pada tahun1899 di Prancis dengan nama Manuel du
Repertoire Universal Bibliographiquue, yang kemudian dengan bantuan Federation
Internationale de Documentation,terperinci lagi dan diterbitkan dalam berbagai
bahasa. UDC memiliki lebih dari seratus ribu devisi pada tabel utama dengan
(bagan utama), sehingga lebih memungkinkan untuk mengklasifikasi dokumen dengan
sangat rinci.
Sejarah
LCC (Library of Congress Classification (LCC).
Library
of Congress Classification didirikan
pada tahun 1800. Klasifikasi yang digunakan pada tahun tersebut munggunakan
sistem klasifikasi berdadarkan ukuran koleksi,seperti ukuran folio. Tetapi
disebabkan pertumbuhan koleksi yang sangat cepat,sehingga pada tahun 1812
mencapai 3.000 (tiga ribu) volume, mulai timbul permasalahan –permasalahan
dalam identifikasi,sehingga kemudian dipandang perlu untuk mencari dan
menemukan metode klasifikasi baru yang tepat. Klasifikasi Library of Congress
adalah suatu sistem klasifikasi perpustakaan yang dikembangkan oleh Library of
Congress. Klasifikasi ini banyak digunakan oleh perpustakaan riset dan akademis
di Amerika Serikat. Klasifikasi ini pada awalnya dikembangkan oleh Dr. Herbert
Putnam. Pada tahun 1899 Putnam merupakan pustakawan baru LC, yang didesain
untuk menanggapi/ atau mengatasipasi melonjaknya koleksi LC. Kemudian atas
dorongan Charles Ammi Cutter,dia merancang khusus suatu klasifikasi baru bagi
perpustakaan LC berdasarkan Cutter Expensive Classification dan DDC. Pada saat
kedua sistem ini,yaitu detailnya adalah “The Firs Of Five Edition Of DDC”dan
“the first six expension’s of Cutter Expensive Classification”. LC kemudian
mempelajari kedua sistem tersebut selain juga mempelajari dengan seksama German
Halle Schema yang dirancang oleh Otto Hartwig.
Klasifikasi
ini mulai dikembangkan pada tahun 1899 dan diterbitkan pertama kali pada 1901.
Klasifikasi ini disusun dengan menggunakan huruf dan angka sebagai simbol atas
dasar ututan abjad. Nomor kelas pada LC klasifikasi selalu diawali dengan huruf
(alphabet) yang mengidentifikasi subjek dari karya tersebut dan nomor kelas
juga berfungsi sebagai kode lokasi.
Kesimpulan
Jadi
dapat disimpulkan bahwa klasifikasi adalah pengelompokkan barang-barang atau
objek berdasarkan tingkat persamaanya. Dengan demikian, klasifikasi merupakan
kegiatan pemisahan benda-benda atau objek lain berdasarkan tingkat perbedaannya
. Fungsi klasifikasi ini adalah untuk mempermudahkan kita dalam penelusuran
terhadap benda-benda yang ingin kita peroleh secara cepat dan tepat. Dalam kehidupan
sehari-hari sesungguhnya pekerjaan klasifikasi telah banyak dilakukan orang.
Kalau kita di pasar atau bekerja di pusat perbelanjaan lain pasti kita akan
mendapati banyak karyawan akan melakukan proses klasifikasi ini,misalnya kita
dapat memperhatikan bagaimana para pedagang memilah dan memisahkan barang yang
sejenis dan memiliki harga yang sama, juga memilah dan memisahkan ukuran besar
atau kecilnya,merek dan sebagainya. Secara umum klasifikasi dapat terbagi
menjadi dua jenis yaitu : Klasifikasi artifisial (artificial
classification),yaitu klasifikasi bahan pustaka bedasarkan sifat-sifat yang
secara kebetulan ada pada bahan pustaka. Klasifikasi fundamental (fundamental
classification), yaitu klasifikasi bahan pustaka berdasarkan isi atau subjek
buku,yaitu sifat yang tetap pada bahan pustaka meskipun kulitnya berganti-ganti
atau formatnya diubah. Dalam sejarah klasifikasi,berbagai klasifikasi
perpustakaan telah digunakan. Pada Zaman Callimachus ketika menjadi pustakawan
Perpustakaan Alexandria (tahun 1990 mulai dipugar kembali oleh pemerintahan
Mesir) menggunakan pinnakes artinya katalog berdasarkan lokasi subjek bahan
pustaka. Sistem pengembangan klasifikasi ini bermacam-macam antaralain : Dewey
Decimal Classification (DDC), Universal Decimal Classification (UDC),serta
Library of Congress Classification (LCC).
Saran
Melihat
perkembangan tekhnologi saat ini yang semakin canggih, maka
perpustakaan harusmengikuti perkembangan
tekhnologi, baik bentuk fisikny, maupun dari segi pelayananya.Karna adanya
berbagai macam skema klasifikasi, maka perlu adanya penguasaan skema
klasifikasi, mulai dari DDC,UDC,LCC,Perbedaan skema klasifikasi DDC dengan UDC
terletak pada penggunaan symbol yang digunakan oleh UDC, sedankan LCC
menggunakan huruf.
Daftar Pustaka
Sulistyo-Basuki.
(1993). Pengantar Ilmu Perpustakaan.
Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
Wiji Suwarno.(2014).Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan. Depok,Sleman,Jogyakarta.
Elkhawarez.(2013,Maret).Klasifikasi Perpustakaan.Diakses 11 februari 2017
New and used slot machines - Pragmatic Play - AprCasino
BalasHapusNEW AND NEW 도레미시디 출장샵 SLOT MACHINES 사설 토토 사이트 WITH aprcasino A HIGH RTP! For the ultimate high-quality gaming experience, 토토 Pragmatic Play offers all novcasino of the